WATERPROOFING

Kontraktor Waterproofing

Profesional dalam waterproofing proyek yang beragam, seperti gedung, rumah tinggal, kolam renang, dan basement

Waterproofing adalah proses atau metode yang digunakan untuk melindungi bangunan, struktur, atau permukaan dari kebocoran air atau kelembapan. Tujuan utama dari waterproofing adalah memastikan bahwa air tidak meresap ke dalam suatu struktur, baik melalui dinding, lantai, atap, maupun area lainnya yang rentan terhadap kebocoran. Teknologi ini sangat penting untuk memperpanjang umur bangunan dan menjaga kualitas lingkungan internal.

Waterproofing memiliki beberapa metode dan jenis, tergantung pada area aplikasi dan tingkat perlindungan yang dibutuhkan. Secara umum, waterproofing dapat diaplikasikan pada bangunan baru atau sebagai perlindungan tambahan pada bangunan yang sudah ada.

Detil Waterproofing: Exposed vs Non-Exposed

1. Waterproofing Exposed

Waterproofing exposed adalah sistem waterproofing yang diaplikasikan pada area yang secara langsung terkena sinar matahari, hujan, angin, atau elemen cuaca lainnya. Karena terpapar elemen luar, sistem ini biasanya dirancang dengan material yang lebih tahan lama dan memiliki ketahanan terhadap radiasi UV, perubahan suhu, serta abrasi. Contoh aplikasi dari waterproofing exposed termasuk:

- Atap (roof dak): Sistem waterproofing exposed ini menggunakan pelindung yang sangat kuat bisa menahan panas dan perubahan cuaca ekstrem.

- Balkon dan teras: Area ini sering terkena air hujan dan sinar matahari, sehingga memerlukan lapisan pelindung yang kuat.

- Waterproofing Dinding Luar: melindungi dinding eksterior dari rembesan air, mencegah kerusakan dan tumbuhnya jamur dengan pelapis anti air atau membran, menjaga bangunan tetap kering dan awet.

Kelebihan Waterproofing Exposed:

- Tidak perlu dilindungi dengan lapisan tambahan.

- Umumnya tahan lama dan dirancang khusus untuk tahan terhadap cuaca.

- Sering kali lebih mudah diperiksa karena terlihat.

2. Waterproofing Non-Exposed

Waterproofing non-exposed adalah sistem waterproofing yang diaplikasikan pada area yang tidak terkena paparan cuaca secara langsung. Biasanya, sistem ini diaplikasikan di bawah lapisan lain, seperti di bawah lantai, plesteran, atau lapisan pelindung lainnya. Karena tidak terpapar elemen luar, material yang digunakan dalam sistem ini tidak perlu memiliki ketahanan yang sama seperti waterproofing exposed, tetapi tetap harus tahan terhadap tekanan air dan kelembapan.

Contoh aplikasi waterproofing non-exposed termasuk:

- Basement: Area basement seringkali memerlukan perlindungan waterproofing karena terpapar kelembapan dari tanah sekitarnya, tetapi tidak terkena sinar matahari langsung.

- Kolam renang atau tangki air: Lapisan waterproofing pada kolam renang atau tangki air biasanya diaplikasikan di bawah lapisan keramik atau pelapis lainnya.

- Dinding bawah tanah (retaining wall): Struktur ini berada di bawah tanah dan memerlukan waterproofing untuk mencegah kelembapan meresap dari tanah di sekitarnya.

Kelebihan Waterproofing Non-Exposed:

- Lebih tahan lama karena tidak langsung terpapar cuaca dan lingkungan luar.

- Umumnya lebih terproteksi dari kerusakan fisik.

Waterproofing Exposed

Galeri Hasil Proyek Waterproofing Exposed

Waterproofing Non-Exposed

Galeri Hasil Proyek Waterproofing Non-Exposed