Kamar Mandi Anda Rembes/Bocor?

Waterproofing Kamar Mandi (Area Basah)

8/24/20243 min read

Waterproofing Kamar Mandi (Area Basah)

Solusi Tepat untuk Menghindari Kerusakan Akibat Air

by Kontraktor Waterproofing

Jika Anda mengalami kebocoran pada kamar mandi, tidak perlu khawatir, simak penjelasan di bawag

Langkah Waterproofing

Kamar mandi merupakan area dengan tingkat kelembapan yang tinggi dan sering terpapar air dalam jumlah besar. Sebagai salah satu ruangan yang paling sering digunakan di rumah, kamar mandi membutuhkan perlindungan ekstra agar tetap awet dan bebas dari kerusakan yang disebabkan oleh air. Salah satu solusi yang paling efektif untuk melindungi kamar mandi dari kerusakan akibat kelembapan adalah dengan menggunakan waterproofing atau sistem pelindung kedap air.

Mengapa Waterproofing Kamar Mandi Penting?

         Kamar mandi dengan area basah, seperti shower, bak mandi, atau wastafel, rentan terhadap masalah-masalah yang disebabkan oleh air. Jika tidak ditangani dengan baik, air yang merembes ke dalam dinding, lantai, dan struktur bangunan bisa menyebabkan kerusakan parah seperti:

  • Pertumbuhan jamur dan lumut: Kelembapan yang tinggi bisa menjadi tempat berkembang biak bagi jamur dan lumut, yang tidak hanya merusak struktur bangunan, tetapi juga berbahaya bagi kesehatan penghuni rumah.

  • Kerusakan struktural: Air yang merembes ke dalam dinding atau lantai bisa menyebabkan pelapukan pada material bangunan, bahkan dapat merusak struktur utama rumah.

  • Noda dan bau tak sedap: Ketika air merembes di area yang tidak terlindungi, ini dapat menyebabkan bau lembap dan noda pada permukaan yang sulit dibersihkan.

       Waterproofing kamar mandi adalah langkah pencegahan yang perlu diterapkan untuk menghindari masalah-masalah tersebut dan menjaga kondisi ruang mandi tetap optimal.

1. Pembersihan Permukaan

Pembersihan permukaan adalah langkah pertama yang sangat penting dalam proses pemasangan waterproofing. Sebelum mengaplikasikan bahan kedap air, permukaan dinding dan lantai kamar mandi harus bersih dari segala kotoran, debu, minyak, atau material lain yang dapat mengganggu daya rekat material waterproofing. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa lapisan waterproofing dapat menempel dengan baik dan maksimal pada permukaan yang akan dilindungi. Biasanya, pembersihan dilakukan menggunakan sikat, air, dan pembersih khusus agar permukaan benar-benar bersih.

2. Pengaplikasian Ultracoustic 1

Setelah permukaan bersih dan kering, tahap berikutnya adalah pengaplikasian lapisan pertama dari Ultracoustic (atau bahan waterproofing cair yang digunakan). Ultracoustic 1 adalah lapisan dasar yang berfungsi untuk menciptakan penghalang kedap air di permukaan. Pengaplikasian dilakukan menggunakan kuas, roller, atau alat semprot sesuai dengan jenis bahan yang digunakan. Pastikan lapisan ini merata di seluruh area lantai dan dinding yang akan dilindungi. Setelah pengaplikasian, lapisan ini perlu didiamkan dan dikeringkan selama beberapa jam sesuai dengan petunjuk pabrik.

3. Pemasangan Fiber Mesh dan Pengaplikasian Ultracoustic 2

Pada tahap ini, setelah lapisan pertama kering, pemasangan fiber mesh dilakukan untuk memberikan kekuatan tambahan pada sistem waterproofing. Fiber mesh adalah material yang berfungsi sebagai penguat dan membantu mencegah keretakan pada lapisan waterproofing yang sudah diaplikasikan. Fiber mesh dipasang di area yang rawan retak, seperti sambungan dinding dan lantai, dan kemudian ditutupi kembali dengan pengaplikasian lapisan kedua dari Ultracoustic (Ultracoustic 2). Lapisan kedua ini berfungsi untuk mengunci fiber mesh dengan baik serta memberikan perlindungan tambahan pada permukaan. Pastikan pengaplikasian merata dan lapisan kedua benar-benar menutupi fiber mesh dengan sempurna.

4. Tes Rendam

Setelah lapisan waterproofing selesai diaplikasikan dan dikeringkan, langkah selanjutnya adalah melakukan tes rendam. Tes ini bertujuan untuk memastikan bahwa tidak ada kebocoran atau rembesan air pada permukaan yang telah dilapisi waterproofing. Tes rendam dilakukan dengan mengisi area kamar mandi dengan air dalam jumlah tertentu, kemudian membiarkan air tersebut diam selama 24 jam. Jika setelah 24 jam tidak ada air yang merembes atau menembus lapisan waterproofing, itu berarti sistem waterproofing telah berhasil diterapkan dengan baik.

5. Top Coating Lapis 1 dan 2

Setelah memastikan bahwa waterproofing berfungsi dengan baik melalui tes rendam, tahap terakhir adalah pengaplikasian top coating. Top coating berfungsi untuk memberikan lapisan pelindung akhir yang tidak hanya memperkuat kemampuan kedap air tetapi juga memberikan tampilan estetik pada permukaan. Pengaplikasian dilakukan dalam dua lapisan. Top coating lapis pertama diaplikasikan merata, kemudian dibiarkan kering sesuai dengan waktu yang dianjurkan. Setelah lapisan pertama kering, lapisan kedua diaplikasikan untuk memberikan perlindungan yang lebih maksimal dan menghasilkan permukaan yang lebih tahan lama serta estetis.

Dengan langkah-langkah tersebut, Anda akan mendapatkan hasil waterproofing kamar mandi yang optimal, tahan lama, dan bebas dari masalah kebocoran atau kelembapan.

Kesimpulan: Mengapa Bekerjasama dengan Kontraktor Waterproofing

Bekerjasama dengan Kontraktor Waterproofing adalah langkah cerdas untuk memastikan perlindungan maksimal pada kamar mandi Anda. Dengan pengalaman dan keahlian kami, setiap tahap waterproofing akan dilakukan dengan profesional, menggunakan material berkualitas dan teknik yang teruji. Kami siap memberikan solusi yang disesuaikan dengan kebutuhan Anda, mengurangi risiko kesalahan, dan memastikan hasil yang tahan lama. Percayakan perlindungan kedap air pada kami, dan nikmati kamar mandi yang aman, nyaman, dan bebas kerusakan akibat air.